Menghadapi
Tantangan
Untuk menerapkan
kasih, keadilan, dan kesetiaan di tengah masyarakat, kita akan menghadapi
tantangan. Untuk itu setiap orang yang hendak menerapkan kasih keadilan dan
kesetiaan haruslah siap menghadapi tantangan itu. Ada tiga tipe karakter orang
yang nampak ketika menghadapi tantangan :
1. Tipe Quitter …… (cepat menyerah)
Adalah tipe orang tidak tangguh dalam menghadapi tantangan. Masalah kecil
saja sudah dapat membuatnya menyerah, atau mengatakan tidak sanggup. Orang dengan
tipe ini akan selalu mengatakan ‘tidak’ ketika ditunjuk atau diminta melakukan
sesuatu.
2. Tipe Camper ……. (cepat merasa puas)
Adalah orang yang mau berjuang, namun tidak sepenuh hati. Setengah-setengah.
Baru berupaya sedikit, namun sudah mengatakan cukup. Mereka cepat puas atas apa
yang sudah diraihnya tak peduli apakah sesungguhnya sudah tiba di tujuan atau
belum; apabila sudah mengusahakan dengan optimal atau belum.
3. Tipe Climber ……… (tidak mudah
menyerah)
Adalah orang yang berjuang sampai pada tujuan. Semua tantangan dihadapi
dengan optimis. Orang tipe ini bukan hanya mengerahkan tenaga untuk berjuang,
tetapi juga memikirkan berbagai alternative kemungkinan agar tujuannya dapat
tercapai. Jadi bukan hanya berupaya secara fisik, tetapi juga mengikutsertakan
seluruh kompetensi dirinya untuk mencapai sukses.
Tidak mudah
untuk mencapai posisi climber, diperlukan berbagai usaha untuk itu. Salah satunya
adalah dengan merubah paradigma (cara pandang) terhadap sesuatu. Dalam hal ini
terhadap tantangan. Paradigma yang berubah akan mengarahkan pada hasil yang
berbeda. Hal ini juga akan mempengaruhi cara berpikir. Berikut ini beberapa
cara berpikir yang dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan :
1. Berpikir Positif
Artinya selalu melihat kesempatan,
betapapun kecilnya, sebagai sarana untuk mengembangkan diri ke depan, menuju
harapan di masa depan. Kemampuan berpikir positif sangat dipengaruhi oleh
konsep diri. Yaitu cara kita memandang diri kita. Ketika kita memandang diri
kita posiitf, maka dengan mudah kita akan melihat berbagai hal juga dengan cara
positif. Demikian sebaliknya, jika kita menilai diri kita negative, maka kita
akan mengalami kesulitan menemukan atau melihat hal positif dari sekitar kita.
2. Berpikir Kritis
Adalah kemampuan orang
untuk melihat sesuatu lebih dari apa yang nampak. Tidak mudah menerima sesuatu
sebagai hal yang sudah siap pakai, namun memiliki keinginan untuk meneliti,
menganalisa, merespon dengan lebih jauh agar mendapat gambaran yang jelas
tentang sesuatu tersebut. Mempertanyakan hal-hal umum yang dianggap biasa,
menajamkan pandangan terhadap pendapat-pendapat masyarakat, menggali berbagai
kemungkinan atau alternative jawaban adalah ciri-ciri kemampuan berpikir
kritis.
3. Berpikir Kreatif
Adalah kemampuan orang
untuk memikirkan yang tidak dipikirkan orang lain. Melihat hal-hal yang tidak
dilihat orang secara umum. Menemukan bentuk-bentuk atau cara-cara baru yang
sebelumnya tidak diduga. Kemampuan berpikir kreatif sesungguhnya adalah hasil
dari keberanian untuk berlatih, mengasah, dan usaha yang keras untuk melihat
sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, setiap orang bias belajar
untuk menjadi kreatif, sebab kreatifitas bukanlah hadiah, melainkan usaha dan
kerja keras.
Dalam usaha
menghadirkan kasih, keadilan, dan kesetiaan, maka ketiga cara berpikir tersebut
menjadi modal penting bagi kita. Namun, demikian kita menemukan beberapa
kendala untuk dapat memiliki ketiga cara berpikir tersebut :
1. Penerimaan akan gambar diri
2. Dorongan untuk melakukan yang terbaik
3. Gaya hidup yang seragam
4. Takut pada perbedaan
5. Kurang wawasan
6. Memiliki banyak kemudahan
7. Pola dan kebiasaan
Mesikipun banyak
kendala yang dihadapi, namun tuntutan untuk hidup dalam kasih, keadilan dan
kesetiaan akan menajdi pendorong yang kuat untuk membuat kita terus belajar
agar memiliki kemampuan berpikir yang baik sehingga kita akan muncul sebagai
orang yang tidak mudah menyerah. Itulah hal yang terpenting untuk kita dapat
menjelaskan kepada masyarakat tentang kasih, keadilan, dan kesetiaan Allah bagi
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar