Minggu, 16 November 2014

seni vokal

SENI VOKAL
TUGAS MAKALAH
GENRE MUSIK DAN TEORI MUSIK













Yohana Natalia X MIA 1/32

DAFTAR ISI

-          Genre MUSIK:
1.      Definisi
1.1  Musik Klasik
1.2  Musik Pop
1.3  Musik Jazz
1.4  Musik Seriosa
1.5  Musik Keroncong
1.6  Musik Rock
1.7  Musik Melayu
1.8  Musik Dangdut
2.Ciri-Ciri
2.1 Musik Klasik
2.2 Musik Pop
2.3 Musik Jazz
2.4 Musik Seriosa
2.5 Musik Keroncong
2.6 Musik Rock
2.7 Musik Melayu
2.8 Musik Dangdut
3. Sejarah
3.1 Musik Klasik
3.2 Musik Pop
3.3 Musik Jazz
3.4 Musik Seriosa
3.5 Musik Keroncong
3.6 Musik Rock
3.7 Musik Melayu
3.8 Musik Dangdut
4. Asal Kata
4.1 Musik Klasik
4.2 Musik Pop
4.3 Musik Jazz
4.4 Musik Seriosa
4.5 Musik Keroncong
4.6 Musik Rock
4.7 Musik Melayu
4.8 Musik Dangdut
5. Teori Musik
5.1 Bentuk Nilai Not
5.2 Tanda Kunci #, b, Kromatik
5.3 Tanda Birama, tanda tempo, dinamik
5.4 Tangga Nada

















1.Definisi
1.1 Musik Klasik
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

1.2 Musik Pop

Musik pop (istilah yang awalnya berasal dari singkatan dari "populer") adalah sebuah genre musik dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock and roll.[1] Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (dan dapat termasuk gaya apapun), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik massa.[1]
Sebagai genre, musik pop sangat eklektik, sering meminjam elemen dari gaya-gaya lain termasuk urban, dance, rock, latin dancountry;[1] Musik pop umumnya dianggap sebagai sebuah genre yang komersial dicatat dan keinginan untuk memiliki daya tarik audiens massa.[1]
Definisi
David Hatch dan Stephen Millward mendefinisikan musik pop sebagai "a body of music which is distinguishable from popular, jazz and folk musics" (sejenis musik yang dapat dibedakan dari musik populer, jazz, dan folk).[2] Meskipun musik pop sering dilihat sebagai berorientasi pada tangga lagu (tangga singel), namun tidak semua musik dalam tangga lagu adalah musik pop, melainkan juga dari berbagai macam aliran seperti klasik, jazz, rock, dan novelty song. Musik pop sebagai genre biasanya dianggap sebagai genre yang ada dan berkembang secara terpisah.[3] Dengan demikian "musik pop" dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah genre terpisah, yang ditujukan untuk target muda usia, dan sering dianggap sebagai alternatif yang lebih lembut dari rock and roll.

1.3 Musik Jazz

Jazz ([Jes]) adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.
Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.
Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut pandang di luar jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik Afrika, kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa semua upaya tersebut tidak memuaskan. Salah satu cara untuk berkeliling masalah definisi adalah untuk mendefinisikan jazz "istilah" lebih luas. Berendt mendefinisikan jazz sebagai bentuk "seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa", ia berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki hubungan "khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai 'ayunan' "," sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran ", dan" kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas dari musisi jazz melakukan ".
Travis Jackson juga mengusulkan definisi yang lebih luas dari jazz yang mampu mencakup seluruh era yang berbeda secara radikal: ia menyatakan itu adalah musik yang mencakup kualitas seperti "berayun", improvisasi, interaksi kelompok, mengembangkan sebuah" suara individu, dan menjadi 'terbuka' untuk kemungkinan musik yang berbeda Krin Gabbard mengklaim bahwa" jazz adalah membangun "atau kategori yang, sementara buatan, masih berguna untuk menunjuk" sejumlah musics dengan cukup umum harus dipahami sebagai bagian dari sebuah tradisi yang koheren ".
Sementara jazz mungkin sulit untuk menentukan, improvisasi jelas salah satu elemen kunci. Awal blues pada umumnya terstruktur sekitar pola panggilan-dan-respon yang berulang, unsur umum dalam tradisi lisan Afrika Amerika. Suatu bentuk musik rakyat yang meningkat di bagian dari lagu kerja dan bidang hollers Hitam pedesaan, blues awal juga sangat improvisasi. Fitur-fitur ini mendasar dengan sifat jazz.
Dalam unsur-unsur musik klasik Eropa interpretasi, ornamen dan pendampingan kadang-kadang kiri ke kebijaksanaan yang berprestasi itu, tujuan utama adalah pemain memainkan komposisi seperti yang tertulis.
Dalam jazz, Namun, pemain ahli akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individu, tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama musisi, atau bahkan anggota audiens, seorang musisi jazz / pemain dapat mengubah melodi, harmoni atau waktu penandatanganan di akan. musik klasik Eropa telah dikatakan media komposer. Jazz, namun, sering ditandai sebagai produk kreativitas egaliter, interaksi dan kolaborasi, menempatkan nilai yang sama pada kontribusi dari komposer dan pelaku, 'tangkas berat [ing] klaim masing-masing komposer dan improvisasi' .
Di New Orleans dan Dixieland jazz, performer bergantian bermain melodi, sementara yang lain countermelodies improvisasi. Dengan era swing, big band datang untuk lebih mengandalkan musik diatur: pengaturan entah tertulis atau dipelajari oleh telinga dan hafal - banyak artis jazz awal tidak bisa membaca musik. solois Individu akan berimprovisasi dalam pengaturan ini. Kemudian, di bebop fokus bergeser ke arah kelompok-kelompok kecil dan pengaturan minimal; melodi (dikenal sebagai kepala "") akan dinyatakan secara singkat pada awal dan akhir bagian, tapi inti dari kinerja akan menjadi serangkaian improvisasi dalam tengah. Kemudian gaya jazz seperti jazz modal meninggalkan gagasan ketat kemajuan akord, yang memungkinkan individu musisi berimprovisasi bahkan lebih bebas dalam konteks skala tertentu atau mode. avant-garde dan idiom jazz bebas izin, bahkan memanggil, meninggalkan chords, sisik, dan meter berirama.
Telah lama ada perdebatan di komunitas jazz atas definisi dan batas-batas "jazz". Meskipun perubahan atau transformasi jazz oleh pengaruh baru awalnya sering dikritik sebagai kehinaan "," Andrew berpendapat Gilbert jazz yang memiliki kemampuan "untuk menyerap dan mengubah pengaruh" dari gaya musik yang beragam. Sementara beberapa penggemar jenis tertentu jazz berpendapat untuk definisi sempit yang mengecualikan berbagai jenis musik juga dikenal sebagai "jazz", musisi jazz sendiri sering enggan untuk mendefinisikan musik mereka bermain. Duke Ellington menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua musik." Beberapa kritikus bahkan menyatakan bahwa musik Ellington bukanlah jazz karena diatur dan mengatur. Pada teman sisi lain Ellington dua puluh

solo Earl Hines's "transformatif versi "komposisi Ellington (pada Earl Hines Dimainkan Duke Ellington dicatat pada tahun 1970) yang dijelaskan oleh Ben Ratliff, New York Times kritikus jazz, seperti" sebagai contoh yang baik dari proses jazz sebagai sesuatu di luar sana ".
Berorientasi komersial atau populer yang dipengaruhi musik jazz bentuk memiliki keduanya lama dikritik, setidaknya sejak munculnya Bop. penggemar jazz tradisional telah diberhentikan Bop, tahun 1970-an jazz [era fusi dan banyak lain] sebagai periode penurunan nilai komersial dari musik. Menurut Bruce Johnson, musik jazz selalu memiliki ketegangan "antara jazz sebagai musik komersial dan bentuk seni" catatan Gilbert itu. Sebagai gagasan tentang kanon jazz adalah berkembang, "prestasi masa lalu" dapat menjadi "... istimewa atas kreativitas istimewa ..." dan inovasi seniman saat Village Voice. jazz kritikus Gary Giddins berpendapat bahwa sebagai penciptaan dan penyebaran jazz semakin dilembagakan dan didominasi oleh perusahaan hiburan besar, jazz adalah menghadapi "sebuah. .. masa depan berbahaya kehormatan dan penerimaan tertarik "David Ake. memperingatkan bahwa penciptaan" norma "dalam jazz dan pembentukan tradisi jazz" "mungkin mengecualikan atau sampingan lainnya yang lebih baru, avant-garde bentuk jazz . Kontroversi juga muncul lebih dari bentuk-bentuk baru jazz kontemporer dibuat di luar Amerika Serikat dan berangkat secara signifikan dari gaya Amerika Di satu pandangan mereka merupakan bagian penting dari pengembangan saat ini jazz itu;. di lain mereka kadang-kadang dikritik sebagai penolakan terhadap tradisi jazz penting.

1.4 Musik Seriosa

se·ri·o·sa /sériosa/ n jenis irama lagu yg dianggap serius krn membutuhkan teknik suara yg lebih tinggi, dibedakan dr irama keroncong, atau irama hiburan: dl perlombaan itu, peserta -- berjumlah lebih banyak dp peserta keroncong

Bagian dari musik klasik yang lebih menonjol pada vokal dengan teknik vibrasi yang mencapai mutu tinggi. Musik seriosa dinyanyikan dengan serius. Penyanyi harus menguasai teknik vocal dengan baik. Teknik pernafasan, pemenggalan frase lagu, penguasaan jangkauan nada, teknik pembentukan suara, dan teknik teknik menggetarkan suara.

1.5 Musik Keroncong

Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan sejenis music Portugus yang dikenal sebagai Fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16 saat kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari music yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta Maluku. Bentuk awal music ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat music dawai. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk music campuran ini sudah popular di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang music popular (music rock yang berkembang sejak 1950-an, dan berjayanya music The Beatles dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang.) Meskipun demikian, music keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

1.6 Musik Rock
Musik rok (bahasa Inggris: rock) adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun '50-an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun '40 dan '50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rok juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.[1]
Bunyi khas dari musik rok sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak '70-an, synthesizer. Di samping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rok "mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik".
Pada akhir tahun '60-an dan awal '70-an, musik rok berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun '70-an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga pada tahun '70-an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (subkategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Subkategori rock yang mencuat pada tahun '80-an termasuk New Wave, hardcore punk, dan alternative rock. Pada tahun '90-an terdapatgrunge, Britpop, indie rock dan nu metal.
Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rok dijuluki rock band atau rock group (grup musik rok). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi di atas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik di samping menyanyi, membentuk duo atau trio. Grup lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello, atau alat tiup seperti saksofon, trompet, atau trombon.

1.7 Musik Melayu

Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan tetamu kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan. Yang menarik dari aliran musik ini terletak pada susunannya yang terdiri dari lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari dan penuh dengan tunjuk ajar (pesan moral), diisi dengan suara atau vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen musik yang tersusun rapi.
Seiring dengan perkembangan zaman musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik pop, musik rok, dandangdut. Aliran ini dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan tiupanserunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan Eropa tradisional. Seiring dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak kegemilangan" di era '90-an. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penyanyi & grupband Melayu, dan pendatang baru yang bermunculan dengan lagu-lagu andalan masing-masing.

1.8 Musik Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik Indonesia yang mengandung unsur-unsur musik Hindustan atau India klasik dikarenakan menggunakan alat musik utama dangdut yaitu Tabla yang merupakan alat musik dari India, Pakistan, dan khususnya Asia Selatan, kemudian berkembang ke Indonesia yang berakar dari pedagang Gujarat yang juga menyebarkan agama Islam pada zaman itu. Sehingga dangdut memiliki unsur Melayu dan Arab. Dangdut juga dipengaruhi musik India melalui film Bollywood olehEllya Khadam dengan lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

seni vokal

SENI VOKAL
TUGAS MAKALAH
GENRE MUSIK DAN TEORI MUSIK













Yohana Natalia X MIA 1/32

DAFTAR ISI

-          Genre MUSIK:
1.      Definisi
1.1  Musik Klasik
1.2  Musik Pop
1.3  Musik Jazz
1.4  Musik Seriosa
1.5  Musik Keroncong
1.6  Musik Rock
1.7  Musik Melayu
1.8  Musik Dangdut
2.Ciri-Ciri
2.1 Musik Klasik
2.2 Musik Pop
2.3 Musik Jazz
2.4 Musik Seriosa
2.5 Musik Keroncong
2.6 Musik Rock
2.7 Musik Melayu
2.8 Musik Dangdut
3. Sejarah
3.1 Musik Klasik
3.2 Musik Pop
3.3 Musik Jazz
3.4 Musik Seriosa
3.5 Musik Keroncong
3.6 Musik Rock
3.7 Musik Melayu
3.8 Musik Dangdut
4. Asal Kata
4.1 Musik Klasik
4.2 Musik Pop
4.3 Musik Jazz
4.4 Musik Seriosa
4.5 Musik Keroncong
4.6 Musik Rock
4.7 Musik Melayu
4.8 Musik Dangdut
5. Teori Musik
5.1 Bentuk Nilai Not
5.2 Tanda Kunci #, b, Kromatik
5.3 Tanda Birama, tanda tempo, dinamik
5.4 Tangga Nada

















1.Definisi
1.1 Musik Klasik
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

1.2 Musik Pop

Musik pop (istilah yang awalnya berasal dari singkatan dari "populer") adalah sebuah genre musik dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock and roll.[1] Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (dan dapat termasuk gaya apapun), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik massa.[1]
Sebagai genre, musik pop sangat eklektik, sering meminjam elemen dari gaya-gaya lain termasuk urban, dance, rock, latin dancountry;[1] Musik pop umumnya dianggap sebagai sebuah genre yang komersial dicatat dan keinginan untuk memiliki daya tarik audiens massa.[1]
Definisi
David Hatch dan Stephen Millward mendefinisikan musik pop sebagai "a body of music which is distinguishable from popular, jazz and folk musics" (sejenis musik yang dapat dibedakan dari musik populer, jazz, dan folk).[2] Meskipun musik pop sering dilihat sebagai berorientasi pada tangga lagu (tangga singel), namun tidak semua musik dalam tangga lagu adalah musik pop, melainkan juga dari berbagai macam aliran seperti klasik, jazz, rock, dan novelty song. Musik pop sebagai genre biasanya dianggap sebagai genre yang ada dan berkembang secara terpisah.[3] Dengan demikian "musik pop" dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah genre terpisah, yang ditujukan untuk target muda usia, dan sering dianggap sebagai alternatif yang lebih lembut dari rock and roll.

1.3 Musik Jazz

Jazz ([Jes]) adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.
Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.
Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut pandang di luar jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik Afrika, kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa semua upaya tersebut tidak memuaskan. Salah satu cara untuk berkeliling masalah definisi adalah untuk mendefinisikan jazz "istilah" lebih luas. Berendt mendefinisikan jazz sebagai bentuk "seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa", ia berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki hubungan "khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai 'ayunan' "," sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran ", dan" kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas dari musisi jazz melakukan ".
Travis Jackson juga mengusulkan definisi yang lebih luas dari jazz yang mampu mencakup seluruh era yang berbeda secara radikal: ia menyatakan itu adalah musik yang mencakup kualitas seperti "berayun", improvisasi, interaksi kelompok, mengembangkan sebuah" suara individu, dan menjadi 'terbuka' untuk kemungkinan musik yang berbeda Krin Gabbard mengklaim bahwa" jazz adalah membangun "atau kategori yang, sementara buatan, masih berguna untuk menunjuk" sejumlah musics dengan cukup umum harus dipahami sebagai bagian dari sebuah tradisi yang koheren ".
Sementara jazz mungkin sulit untuk menentukan, improvisasi jelas salah satu elemen kunci. Awal blues pada umumnya terstruktur sekitar pola panggilan-dan-respon yang berulang, unsur umum dalam tradisi lisan Afrika Amerika. Suatu bentuk musik rakyat yang meningkat di bagian dari lagu kerja dan bidang hollers Hitam pedesaan, blues awal juga sangat improvisasi. Fitur-fitur ini mendasar dengan sifat jazz.
Dalam unsur-unsur musik klasik Eropa interpretasi, ornamen dan pendampingan kadang-kadang kiri ke kebijaksanaan yang berprestasi itu, tujuan utama adalah pemain memainkan komposisi seperti yang tertulis.
Dalam jazz, Namun, pemain ahli akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individu, tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama musisi, atau bahkan anggota audiens, seorang musisi jazz / pemain dapat mengubah melodi, harmoni atau waktu penandatanganan di akan. musik klasik Eropa telah dikatakan media komposer. Jazz, namun, sering ditandai sebagai produk kreativitas egaliter, interaksi dan kolaborasi, menempatkan nilai yang sama pada kontribusi dari komposer dan pelaku, 'tangkas berat [ing] klaim masing-masing komposer dan improvisasi' .
Di New Orleans dan Dixieland jazz, performer bergantian bermain melodi, sementara yang lain countermelodies improvisasi. Dengan era swing, big band datang untuk lebih mengandalkan musik diatur: pengaturan entah tertulis atau dipelajari oleh telinga dan hafal - banyak artis jazz awal tidak bisa membaca musik. solois Individu akan berimprovisasi dalam pengaturan ini. Kemudian, di bebop fokus bergeser ke arah kelompok-kelompok kecil dan pengaturan minimal; melodi (dikenal sebagai kepala "") akan dinyatakan secara singkat pada awal dan akhir bagian, tapi inti dari kinerja akan menjadi serangkaian improvisasi dalam tengah. Kemudian gaya jazz seperti jazz modal meninggalkan gagasan ketat kemajuan akord, yang memungkinkan individu musisi berimprovisasi bahkan lebih bebas dalam konteks skala tertentu atau mode. avant-garde dan idiom jazz bebas izin, bahkan memanggil, meninggalkan chords, sisik, dan meter berirama.
Telah lama ada perdebatan di komunitas jazz atas definisi dan batas-batas "jazz". Meskipun perubahan atau transformasi jazz oleh pengaruh baru awalnya sering dikritik sebagai kehinaan "," Andrew berpendapat Gilbert jazz yang memiliki kemampuan "untuk menyerap dan mengubah pengaruh" dari gaya musik yang beragam. Sementara beberapa penggemar jenis tertentu jazz berpendapat untuk definisi sempit yang mengecualikan berbagai jenis musik juga dikenal sebagai "jazz", musisi jazz sendiri sering enggan untuk mendefinisikan musik mereka bermain. Duke Ellington menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua musik." Beberapa kritikus bahkan menyatakan bahwa musik Ellington bukanlah jazz karena diatur dan mengatur. Pada teman sisi lain Ellington dua puluh

solo Earl Hines's "transformatif versi "komposisi Ellington (pada Earl Hines Dimainkan Duke Ellington dicatat pada tahun 1970) yang dijelaskan oleh Ben Ratliff, New York Times kritikus jazz, seperti" sebagai contoh yang baik dari proses jazz sebagai sesuatu di luar sana ".
Berorientasi komersial atau populer yang dipengaruhi musik jazz bentuk memiliki keduanya lama dikritik, setidaknya sejak munculnya Bop. penggemar jazz tradisional telah diberhentikan Bop, tahun 1970-an jazz [era fusi dan banyak lain] sebagai periode penurunan nilai komersial dari musik. Menurut Bruce Johnson, musik jazz selalu memiliki ketegangan "antara jazz sebagai musik komersial dan bentuk seni" catatan Gilbert itu. Sebagai gagasan tentang kanon jazz adalah berkembang, "prestasi masa lalu" dapat menjadi "... istimewa atas kreativitas istimewa ..." dan inovasi seniman saat Village Voice. jazz kritikus Gary Giddins berpendapat bahwa sebagai penciptaan dan penyebaran jazz semakin dilembagakan dan didominasi oleh perusahaan hiburan besar, jazz adalah menghadapi "sebuah. .. masa depan berbahaya kehormatan dan penerimaan tertarik "David Ake. memperingatkan bahwa penciptaan" norma "dalam jazz dan pembentukan tradisi jazz" "mungkin mengecualikan atau sampingan lainnya yang lebih baru, avant-garde bentuk jazz . Kontroversi juga muncul lebih dari bentuk-bentuk baru jazz kontemporer dibuat di luar Amerika Serikat dan berangkat secara signifikan dari gaya Amerika Di satu pandangan mereka merupakan bagian penting dari pengembangan saat ini jazz itu;. di lain mereka kadang-kadang dikritik sebagai penolakan terhadap tradisi jazz penting.

1.4 Musik Seriosa

se·ri·o·sa /sériosa/ n jenis irama lagu yg dianggap serius krn membutuhkan teknik suara yg lebih tinggi, dibedakan dr irama keroncong, atau irama hiburan: dl perlombaan itu, peserta -- berjumlah lebih banyak dp peserta keroncong

Bagian dari musik klasik yang lebih menonjol pada vokal dengan teknik vibrasi yang mencapai mutu tinggi. Musik seriosa dinyanyikan dengan serius. Penyanyi harus menguasai teknik vocal dengan baik. Teknik pernafasan, pemenggalan frase lagu, penguasaan jangkauan nada, teknik pembentukan suara, dan teknik teknik menggetarkan suara.

1.5 Musik Keroncong

Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan sejenis music Portugus yang dikenal sebagai Fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16 saat kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari music yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta Maluku. Bentuk awal music ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat music dawai. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk music campuran ini sudah popular di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang music popular (music rock yang berkembang sejak 1950-an, dan berjayanya music The Beatles dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang.) Meskipun demikian, music keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

1.6 Musik Rock
Musik rok (bahasa Inggris: rock) adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun '50-an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun '40 dan '50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rok juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.[1]
Bunyi khas dari musik rok sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak '70-an, synthesizer. Di samping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rok "mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik".
Pada akhir tahun '60-an dan awal '70-an, musik rok berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun '70-an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga pada tahun '70-an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (subkategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Subkategori rock yang mencuat pada tahun '80-an termasuk New Wave, hardcore punk, dan alternative rock. Pada tahun '90-an terdapatgrunge, Britpop, indie rock dan nu metal.
Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rok dijuluki rock band atau rock group (grup musik rok). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi di atas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik di samping menyanyi, membentuk duo atau trio. Grup lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello, atau alat tiup seperti saksofon, trompet, atau trombon.

1.7 Musik Melayu

Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan tetamu kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan. Yang menarik dari aliran musik ini terletak pada susunannya yang terdiri dari lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari dan penuh dengan tunjuk ajar (pesan moral), diisi dengan suara atau vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen musik yang tersusun rapi.
Seiring dengan perkembangan zaman musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik pop, musik rok, dandangdut. Aliran ini dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan tiupanserunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan Eropa tradisional. Seiring dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak kegemilangan" di era '90-an. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penyanyi & grupband Melayu, dan pendatang baru yang bermunculan dengan lagu-lagu andalan masing-masing.

1.8 Musik Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik Indonesia yang mengandung unsur-unsur musik Hindustan atau India klasik dikarenakan menggunakan alat musik utama dangdut yaitu Tabla yang merupakan alat musik dari India, Pakistan, dan khususnya Asia Selatan, kemudian berkembang ke Indonesia yang berakar dari pedagang Gujarat yang juga menyebarkan agama Islam pada zaman itu. Sehingga dangdut memiliki unsur Melayu dan Arab. Dangdut juga dipengaruhi musik India melalui film Bollywood olehEllya Khadam dengan lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.


















2. Ciri-Ciri
2.1 Musik Klasik

Ciri Musik Pada Zaman Klasik:
1.   Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
2.   Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
3.   Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
4.   Pemakaian akord 3 nada

2.2   Musik Pop

Ciri Musik Pop:
-       Melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik.
-       Sangat fleksibel jika dipadukan dengan style lain.
-       Lagu umumnya mudah disenandungkan dan diserap.
-       Harmoni tidak terlalu rumit.
-       Tempo Bervariasi



2.3 Musik Jazz
Ciri Musik Jazz:
-       Vokal dan Lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrument
-       Harmoninya rumit, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi
-       Ritme dan melodi memiliki kecenderungan improvisasi

2.4   Musik Seriosa
Ciri Musik Seriosa:
-       Banyak menggunakan nada-nada sisipan.
-       Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik.
-       Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalam.

2.5 Musik Keroncong

Muzik keroncong mempunyai empat ciri-ciri khas seperti berikut :
- Bentuk
- Harmoni
- Ritme atau rentak
- Alat-alat

1. Bentuk

Bentuk dan jenis lagu-lagu keroncong antara lain :
a) Keroncong Asli
b) Langgam Keroncong
c) Stambul
d) Lagu Ekstra

Ad . a). Keroncong Asli
- Jumlah birama : 28 birama, tanpa intro dan coda.
- Tanda Masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B-C. dinyanyikan dua kali.
- Selalu ada intro dan coda, intro merupakan improvisasi chord I dan V, yang diakhiri dengan chord I dan ditutup dengan kadens lengkap yang disebut juga lintas chord, iaitu chord I – IV – V – I dan coda juga berupa kadens lengkap.

Ad. b) Langgam Keroncong
- Jumlah birama : 32 birama, tanpa intro dan coda.
- Tanda Masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-A-B-A
-Lagu biasanya dibawakan dua kali, ulangan kedua setelah instrumental bahagian
kalimat A dan vocal masuk bahagian chorus atau bahagian B dan kebahagian A.
berikutnya.
- Intro diambil dari empat birama terakhir dari lagu, dan coda merupakan kadens
Lengkap.

Ad. c) Stambul
Terdapat dua jenis Stambul :
1. Stambul I
- Jumlah birama : 16 birama
- Tanda masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B
- Intro merupakan improvisasi dengan peralihan chord I dan chord V
- Jenis stambul I sering berbentuk muzik dan vokal saling bergantian, iaitu dua birama instrumental dan dua birama vokal dan coda merupakan kadens lengkap
2. Stambul II
- Jumlah birama : 2 x 16 birama
- Tanda masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B
- Intro merupakan improvisasi dengan peralihan chord I dan V, sering berupa vokal yang dinyanyikan secara recitative, tanpa iringan.

Ad. d) Lagu ekstra
- Bentuk menyimpang dari ketiga jenis keroncong tersebut
- Bersifat riang gembira dan jenaka
- Sangat terpengaruh oleh bentuk lagu-lagu tradisional

2. Harmoni
a. Keroncong Asli
- Dalam tangga nada (scale) Major
- Bentuk harmonisasi (chord progression) adalah :

Intro
I - - - I - - - V - - - V - - -
II - - - II - - - IV - - - IV - - -
IV - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - IV - V -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

b. Langgam
- Bentuk harmonisasinya adalah :
Intro
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
II - - - II - - - V - - - V - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

c. Stambul
- Bentuk harmonisasinya dari stambul I adalah :
Intro
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

- Bentuk harmonisasi dari stambul II adalah :
Intro
IV - - - IV - - - IV - - - IV - V -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - V - - - V - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - - coda.

2.6   Musik Rock
Ciri Musik Rock:
-       Area nada luas.
-       Kekuatan terletak pada dinamika aransemen.
-       Lagu sulit dinyanyikan
-       Lirik lagu ekspresif, beat, cenderung keras.
-       Tempo cepat
-       Harmoni sangat rumit.

2.7   Musik Melayu
Ciri Musik Melayu:
-       Ada cengkok pada musiknya.
-       Syair lagunya memiliki nilai sastra.
-       Syairnya tidak cengeng, tidak vulgar, dan membawa pesan moral yang baik.
-       Menghasilkan sentuhan dendang dan joget.
-       Menggunakan alat music tradisional seperti gendang dan rebana.
-       Instrumen yang dominan adalah biola, accordion, dan gong.

2.8 Musik Dangdut
Ciri Musik Dangdut:
1.    Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
2.    Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
3.    Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
4.    Liriknya masih lekat pada pantun.
5.    Irama musiknya sangat melankolik.
6.    Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
7.    Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri)).
8.    Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
9.    Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
10. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.








3. Sejarah
3.1 Musik Klasik

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awalabad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
(476 – 1450)
(1450 – 1600)
(1600 – 1750)


Zaman Klasik
(1740 – 1830)
(1815 – 1910)
(1900 – 2000)
(2001-sekarang)










3.2 Musik Pop
Musik pop telah menjadi industri menguntungkan di Amerika Serikat sejak abad ke-19. Pada akhir 1950-an muncul genre pop/rock sesudah memudarnya era rock and roll. Pop/rock tahap awal dipengaruhi oleh susunan beat dan gaya rock and roll (dan kadang-kadang doo-wop), tapi tidak terlalu keras seperti rock and roll. Menjelang berakhirnya tahun 1960-an, genre pop/rock mulai dipengaruhi psikedelik dan blue-eyed soul. Pada tahun 1970-an, pop/rock makin cenderung lembut, misalnya seperti musik pop yang dibawakan Burt Bacharach. Artis pop/rock terkenal dari tahun 1960-an misalnya The Beach Boys, The Four Seasons, The Everly Brothers, The Association, The Rascals, The Righteous Brothers, The Walker Brothers, dan Petula Clark. Komposer Burt Bacharach, produser Phil Spector, dan tim pencipta lagu dari Brill Building seperti Barry/Greenwich dan Goffin/King termasuk di antara tokoh musik pop/rock tahun 1960-an.

3.3 Musik Jazz
SEJARAH JAZZ DI DUNIA

Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.

Musik jazz pertama dari Amerika adalah benar-benar asli kontribusi kepada dunia seni masyarakat. Periode 1930an dan pada tahun 1940-an sampai sekarang adalah satu-satunya dalam sejarah ketika usia popularitas jazz lainnya hilang cahayanya semua genre musik di AS Adalah suatu masa yang dikenal sebagai era Big Band, dan selama itu ayunan musik adalah raja.

Popularitas jazz, dan cara bermain dalam perubahan gaya musik, waned setelah WWII. Namun band besar dari orang-orang seperti Duke Ellington, Woody Herman, Count Basie dan lain-lain upheld tradisi di tahun 1970-an dan seterusnya. Selain itu jazz kelompok kecil, terdiri dari kedua mantan band besar era soloists musisi muda baru dan sama-sama, ada lanjutan untuk memanfaatkan paralel distinctions banyak dari bahasa yang mereka bermain di ayunan dan rekaman sejak jatuhnya band yang besar. Demikian pula yang besar, pop jazz dan vocalists dari tahun 1950-an dan 1960-an yang digunakan oleh aturan dan instrumentasi arrangers dan musisi yang berkaitan dengan sebelumnya, dan pemahaman, maka kata-kata dari Big Band era.

Bahasa ayun masih hari ini diucapkan oleh sejumlah berbakat sekarang ini modern dan musisi jazz band ayunan. Pertengahan tahun 1990-an memperbaharuinya dalam ayunan musik adalah fueled by a swing dance kebangkitan dari Lindy-hop jitterbug swing dan tarian. Hari ini sukses dan sesi band-pemimpin yang acquiesce untuk merekam dan memutar musik jazz yang swings melakukannya dengan pengetahuan yang menarik perhatian adalah penggemar baru jazz agak mirip dengan rasa yang memuaskan dari ayunan penari; besar bermain lebih mudah untuk memahami dan berhubungan dengan ketika mengalir seperti itu didukung oleh halus, stabil, dan lancar yang rhythms, banyak seperti yang populer di pertengahan 1930an.

SEJARAH MUSIK JAZZ DI INDONESIA

Musik jazz masuk Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Yang dibawa oleh musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta. Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba dan lainnya.

Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial, Torio, Barnarto dan Samboyan. Selain bermain di Jakarta, seperti di Hotel Des Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander (jadi kantor pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, seperti di Hotel Savoy Homann – Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato) – Surabaya.

Pada tahun 1948, sekitar 60 musisi Belanda datang ke Indonesia untuk membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal. Salah satu musisi Belanda yang terkenal adalah Jose Cleber. Studio Orkestra Jakarta milik Cleber mengakomodasi permainan musik California. Band-band baru bermunculan seperti The Progressive Trio, Iskandar’s Sextet dan Octet yang memainkan jazz dan The Old Timers yang memainkan repertoir Dixieland.

Pada tahun 1955, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders. Ia memainkan piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat (vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Edisi selanjutnya beranggotakan Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob Tutupoly (vokal).

Band jazz yang terkenal tahun 1945 – 1950 di Surabaya beranggotakan Jack Lemmers (dikenal sebagai Jack Lesmana, ayah Indra Lesmana) pada bass/gitar, Bubi Chen (piano), Teddy Chen, Jopy Chen (bass), Maryono (saksofon), Berges (piano), Oei Boen Leng (gitar), Didi Pattirane (gitar), Mario Diaz (drum) dan Benny Hainem (clarinet).

Nama-nama musisi jazz di Bandung tahun 50 – 60an adalah Eddy Karamoy (gitar), Joop Talahahu (saksofon tenor), Leo Massenggani, Benny Pablo, Dolf (saksofon), John Lepel (bass), Iskandar (gitar dan piano) dan Sadikin Zuchra (gitar dan piano).

Musisi-musisi muda di Jakarta bermunculan tahun 70 – 80an. Di antaranya Ireng Maulana (gitar), Perry Pattiselano (bass), Embong Raharjo (saksofon), Luluk Purwanto (biola), Oele Pattiselano (gitar), Jackie Pattiselano (drum), Benny Likumahuwa (trombon dan bass), Bambang Nugroho (piano), Elfa Secioria (piano). Beberapa musisi muda lainnya mempelajari rock dan fusion, tapi masih dalam kerangka jazz. Mereka adalah Yopie Item (gitar), Karim Suweileh (drum), Wimpy Tanasale (bass), Abadi Soesman (keyboard), Candra Darusman (keyboard), Joko WH (gitar) dan lainnya.

Pertengahan tahun 80an, nama Fariz RM muncul. Ia lebih mengkategorikan musiknya sebagai new age. Namun, beberapa komposisinya bernafaskan pop jazz, bahkan latin. Indra Lesmana, Donny Suhendra, Pra B. Dharma, Dwiki Darmawan, Gilang Ramadan membentuk Krakatau, dan akhirnya kelompok ini bertransformasi menjadi Java Jazz, dengan mengganti beberapa personil.

Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D’essentials dan masih banyak lagi lainnya.

Musisi jazz biasanya banyak bermunculan di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Hal ini disebabkan arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival), sekolah musik jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz. Seorang yang juga berjasa “mengalirkan” arus jazz ke Indonesia adalah Peter F. Gontha, seorang pemilik JAMZ dan pendiri pemrakarsa Java Jazz Festival. (AL/Angga, Berbagai sumber dan analisa.

3.4 Musik Seriosa
        Sejarah musik seriosa, saat ini dan masa lalu.
Lied German adalah komposisi musik vokal German, memiliki tiga bentuk lagu: strophic, through-composed dan song cycle. Masuk ke Indonesia, dibawa oleh Bangsa Belanda pada abad16. Keberadaannya memberi inspirasi bagi para pencipta lagu bangsa Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap lahirnya lagu seriosa. Lagu seriosa adalah komposisi musik vokal Indonesia, sebagai adaptasi lied German. Lahir di Indonesia tahun 1930-an, dipelopori oleh Cornel Simanjuntak. Lagu seriosa mengandung nuansa musik Nusantara, dan idiom musik Indonesia. Sarat dengan muatan budaya, historis, dan nilai nasionalisme Indonesia. Karenanya menjadi lagu khas Indonesia, dan sebuah genre musik di Indonesia. Pasang surut sejarah perkembangan lagu seriosa, sangat dipengaruhi oleh perkembangan situasi politik, sosial dan teknologi di Indonesia. Dalam hal ini kebijakan pemerintah pada masa-masa tertentu, kondisi pendidikan musik, perkembangan application musik technology dan media elektronik berpengaruh terhadapnya.

Lagu seriosa hingga kini masih menjadi media pembelajaran musik vokal yang efektif di pendidikan tinggi maupun sekolah musik negeri dan suasta. Dikarenakan kandungan nilai artistik yang khas Indonesia dan teknik produksi suaranya menggunakan dua gaya bernyanyi Jerman dan Itali. Hingga kini masih eksis pada pergelaran musik klasik, walaupun tidak menjadi sajian utama.

Lagu seriosa merupakan jenis musik seni untuk seni, yang diutamakan adalah nilai artistik bukan nilai finansial. Jenis kesenian seperti ini, kelastarian dan pengembangannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Berbeda dengan jenis lagu hiburan, yang diutamakan adalah selera masyarakat dan nilai finansial. Kelestarian dan pengembangannya, bisa ditopang oleh masyarakat.

3.5 Musik Keroncong
Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang music populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musikBeatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

3.6 Musik Rock
Dasar dari musik rok adalah rock and roll, yang berasal dari Amerika Serikat selama akhir 1940an dan awal 1950an, dan dengan cepat menyebar ke penjuru dunia. Genre ini berasal dari musik kulit hitam yang beragam pada waktu itu, termasuk rhythym and blues dan musik rohani, dengan country and western. Pada tahun 1951, DJ asal Cleveland, Ohio Alan Freed mulai memainkan musik rhythym and blues untuk para penonton multi-ras, dan disebut sebagai yang pertama menggunakan frase “rock and roll” untuk menjelaskan musik ini.

3.7.Musik Melayu
Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian. Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindamdan alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dlsb. Kemudian sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektri, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.
'Sejarah musik rock melayu' berawal dari Malaysia dan Singapura bermula secara meluas pada tahun 1980-an. Hal ini karena adanya pengaruh dari budaya musik rock barat 70-80an yang bernuansa aliran Glam Rock, Metal & Heavy Metal seperti Kiss, Iron Maiden, White Snake, Motley Crue, Deep Purple, Van Halen, Scorpions, Rising Force, Survivor, Quiet Riot, Rainbow, Bon Jovi, Cinderella, Judas Priest, Helloween, Uriah Heep, W.A.S.P, TNT, Metallica, Megadeth, White Lion, Poison, Skid Row, AC/DC, Def Leppard, Led Zeppelin, Twisted Sister, Black Sabbath, dan banyak lagi selanjutnya juga ada pengaruh dari Jepang (Asia) seperti Loudness, Earthshaker, dll sehingga mendorong kemunculan band-band rock Malaysia dan Singapura hadir dan berkembang pada saat itu. Lalu di Malaysia memunculkan dengan adanya pertandingan rock seperti Juara Rock, Festival Rock dan Battle Of The Bands. Pertandingan rock atau diistilahkan dalam bahasa orang melayu yaitu “pertandingan kejuaraan rock kebangsaan” yang pertama diadakan dengan adanya pertandingan Juara Rock tahun 1983. Dalam pertandingan ini, telah dimenangkan oleh D’Febians dan The Lefthanded. Selanjutnya dengan begitu banyaknya sambutan dan antusias oleh kalangan anak-anak muda disana akhirnya pertandingan Juara Rock muncul kembali pada tahun 1984 dimana The Bunmark meraih juara pertama, Hurricane berada pada juara kedua dan juara ketiga oleh band Gersang.
Seiring dengan sambutan dan antusias oleh masyarakat yang semakin tinggi terhadap pertandingan Juara Rock akhirnya memunculkan pertandingan kejuaran yang lain seperti adanya Festival Rock pada tahun 1984 di Johor Bahru. Keberadaan pertandingan juara-juara rock ini secara langsung telah mencetuskan semakin banyaknya band-band rock baru bermunculan. Musik rock di Malaysia begitu luar biasa dan berada pada kondisi kejayaan dengan adanya Battle Of The Bands 1 dan 2 (1986-1987) dimana pesertanya yaitu band SYJ, Lefthanded, Ella & The Boys, Boodshed dan Whitesteel. Salah satu dari keunikan dari mereka adalah gaya berpakaiannya yang begitu mencolok saat berada di panggung seperti band SYJ (Syed Yusuf Jamalulail) begitu terang-terangan berpenampilan seperti apa yang dikenakan oleh band Motley Crue dari rambut gondrong, busana glamour sampai memakai make up.
Perkembangan rock di Malaysia begitu sangat menggairahkan hingga memunculkan pertandingan rock yang sejenis seperti Clash Of TheBands, War Rock dari 1 hingga 4, Gagasan Hikayat Rock, Gagasan Batu-Batu Perjuangan, Juara Kumpulan Muzik Tenggara 88, Juara Rock Galactica dan Pesta Hiburan Kingsway. Bagaimanapun pandangan rock sempat tercoreng dengan adanya kerusuhan pada 2 September 1986 di halaman area Sungai Nibong, Pulau Pinang dengan diselenggarakannya konsert Battle Of The Bands. Pada saat itu diperkirakan ada 5000 penonton yang hadir, kebanyakan adalah  masyarakat golongan remaja dan anak muda. Namun pada pertengahan acara penonton yang begitu fanatik seakan terbawa suasana konsert hingga lepas kendali, dimana band-band tersebut sebagian besar membawakan lagu-lagu yang beriramakan Heavy Metal. Suasana konsert menjadi kacau, botol minuman, batu, sampah dan kursi bertebangan. Orang-orang berlarian dan sampai terjadinya adu pukul hingga korban luka-luka. Aparat yang ada disana  dengan jumlah terbatas mengalami kesulitan mengendalikan amuk masa dan hanya bisa mengevakuasi peserta band Battle Of The Bands (sumber. http://www.muzikrock.com).
Pengaruh musik rock Malaysia ternyata juga sedikit dipengaruhi oleh musik Indonesia. Keberadaan mereka sempat menjadi idola seperti adanya penyanyi era 70an dengan permainan nuansa akustik gitarnya yaitu Ebit G Ade. Ada beberapa musisi Malaysia yang mencoba menyanyikan lagunya seperti band Sweet Charity dengan mengaransemennya menjadi musik slow rock diantaranya lagu Kamelia. Lalu juga ada D’llyod dan The Mercy’s yang sempat diminati oleh para musisi Malaysia seperti Atan vokalis dari band Aryan ternyata menyukai dan sempat terpengaruh pada musiknya. Selanjutnya tidak ketinggalan juga dengan keberadaan band God Bless yang sudah populer sejak era 70an dan masih ada lagi penyanyi-penyanyi lainnya.
Pada tahun 1988 s/d 1993 adalah masa era keemasan rock Malaysia. Betapa begitu banyaknya band-band rock baru bermunculan dengan albumnya seperti Arena, Lestari, Aryan, Melissa, Handy Black, Kejora, Zodiak, Putra, Fotograf, GAMMA, Teras, Blackrose, CRK, Hidayu, Qiara, Garuda, Olan, Sweat, Ekamatra, Mercury, Lipan Bara, Iklim, Scarecrow (MASA), Sera, Menara, Evolusi, Erat, Garuda, Skala, Dinamik, Okid, Analisa, Dayana, Vagrant, Rajawali, G.E.T, Stra T.G, Illusi, Les Mayor, Loving Born, Strangers, Desire, Cinema, Sherox, Crossfire, Metafora, Terra Rossa, XPDC, Wild Age, UG14, Teja, MAY, Viking, Hevea, Belantara, dan banyak lagi. Lalu di Singapura juga ada band rock seperti Lovethunters, FF (Flaying Funeral), Justice, Aces, Oblivion, Rockerz/s, Rusty Blade, Helter Skelter dan banyak lagi. Hingga dari Brunai Darussalam pun sempat juga meramaikan dengan adanya band Printis. Lalu banyak juga musisi laki-laki tampil secara solo seperti Rahim Maarof, Kamal, Ramli Sarif, Azmeer, dll. Penyanyi solo wanita yang distilahkan dengan Awek Rocker juga ikut ambil bagian seperti Ella, Wohnen, Tila, Shima, dll. Sementara itu juga ada bermunculan band-band yang lebih memilih dengan membawa aliran Underground dari subgenre Trash Metal, Black Metal seperti Cromok, FTG, Samurai, dll.
Pada masa era keemasan rock Malaysia pada tahun 1988 masa itu ternyata bukan tanpa masalah. Band-band rock tidak diperkenankan ”diharamkan” berada di ruang stasiun elektronik milik Kerajaan (pemerintahan di Malaysia) seperti Radio dan TV RTM. Hal ini disebabkan oleh penampilan dari kebiasaan mereka berambut gondrong dan berpakaian glamour seperti menggunakan celana ketat, baju tanpa lengan, adapun yang lengkap dengan jaket kulit berwarna hitam yang dipandang negatif oleh masyarakat dan pihak Kerajaan. Bila ingin tampil mereka harus memotong rambut mereka dan berpakaian lebih sederhana dan sewajarnya, itu pun lagunya dibatasi dengan irama slow rock dan Rock Balada. Sedangkan irama Heavy Metal, Rock N Roll, Hard Rock dibawakan pada saat konsert saja. Hal ini merugikan industri musik Malaysia dalam perkembangannya. Namun saluran media swasta yaitu TV3 pada saat itu ternyata tidak menghalangi menampilkan band-band rock. Sehingga banyak dari mereka berpindah ke stasiun tersebut dan menjadikan TV3 sebagai tempat saluran utama band-band rock untuk mengasah bakatnya.
Kepopuleran Rock Malaysia pada masa keemasannya juga sampai ke Indonesia, ditandai dengan kemunculan Search dengan lagu hits andalannya yaitu Issabella di tahun 1989 dan sempat dibuat filmnya dari judul lagu tersebut pada tahun 1990 yang dibintangi oleh pemeran utama Amy Search dan Nia Zulkarnain.  Kemudian banyak band-band rock Malaysia bermunculan membanjiri pasar Indonesia dari media elektronik seperti Radio dan Televisi serta kaset albumnya. Diantaranya Iklim, MAY, Ruhil & Metal Child, Dinamik, Arena, Wings, Ukays (Ukay), Senario, Samudera, Damasutra, S.O.S, Sweat, Mercury, Mega, Dinamik, Sofea, Ekamatra, XPDC, Kalahari, Classmate, Gersang, GAMMA, Melissa, Lipan Bara, Cinema, Exists (Exist), Lela, Menara, Febians, Spring, Okid, Lagenda, Alfa, Roses,  dan banyak lagi. Salah satu perusahan label kaset album rock Malaysia  di Indonesia adalah Akurama Records (Indonesia). Pada masa itu Akurama Records tidak pernah mengedarkannya dalam bentuk keping CD. Selanjutnya bermunculan perusahaan label rocord lain dari Indonesia yang mengedarkan kaset album Rock Malaysia seperti BLACKBOARD, Musica Studios, EMI, dll. Antara edaran album Rock Malaysia di Indonesia dengan di Malaysia berbeda. Album Rock Malaysia di Indonesia biasanya menggunakan lagu andalan atau hits sebagai nama albumnya atau diganti dari asal nama albumnya. Uniknya mereka (musisi/penyanyi band rock dari Malaysia) tidak terlalu mengetahui ternyata albumnya juga sampai dipasarkan ke Indonesia. Hasil keuntungan dari penjualan album yang berada di Indonesia hanya diraup oleh pihak pengedar.
Rupanya di awal tahun 1990-an muncul juga band-band rock dari Indonesia sempat terpengaruh dari rock Malaysia seperti band Caesar, Keyboard Rock Band, Lochness,dll. Lalu ada juga penyanyi wanita seperti Cut Irna, Poppy Mercury, Inka Christie, kemudian ada Nike Ardilla yang merupakan didikan dari Deddy Dores. Deddy Dores yang sebelumnya pernah bermain band bersama Lipstik dan Caezar cukup andil besar terhadap perkembangan musik rock melayu di Indonesia dengan karya-karya nya yang berimakan Slow Rock, sebagian besar bertemakan tentang cinta. Begitu Banyak sudah Deddy Dores mempopulerkan penyanyi  Lady Rocker seperti Anie Carera, Tiara, Tresita, Nin Samantha, Mayang Sari, Lady Avisha, Ikko, dll.
Begitu luar biasanya kepopuleran musik Malaysia sempat menguasai pasar di Indonesia membuat keberadaan mereka dibatasi. Bila ingin tampil di Televisi ( Stasiun TVRI pada saat itu) dan stasiun radio mereka harus merubah atau menyesuaikan judul dan lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu ada juga penyanyi solo dari Malaysia mesti berduet dengan penyanyi Indonesia juga pada albumnya seperti apa yang dilakukan  oleh Amy Search dengan Inka Christie, Rahim Maarof dengan Conny Dio, dll.
Kembali kepada perkembangan musik Rock Malaysia dan Singapura pada pertengan tahun 1990-an muncul istilah populer untuk sebutan Rock Melayu yaitu ”Rock Kapak”. Entah kapan, dari mana dan siapa secara jelas yang memulai istilah ”Rock Kapak” ini. Ada yang bilang ceritanya dulu ketika ada sekumpulan anak-anak muda di pinggir jalan sedang menyanyi dengan gitarnya membawakan lagu dari band Search tanpa diduga ada masyarakat yang sedang membawa kapak mengejar mereka karena menggangu ketentraman kampung. Lalu ada juga yang bilang band-band rock tersebut memainkan drumnya seolah-olah sedang menabuh (benda) kapak. Namun Rock Kapak dapat dipahami sebagai istilah untuk  penyebutan rock dulu-dulu. Seumpama kapak adalah benda zaman batu (purbakala) dibandingkan sekarang berada di zaman lebih modern. Istilah selain Rock Kapak atau Era Rock Kapak juga ada yang cukup populer seperti Rock Zaman Batu, Rock Dulu-Dulu, Rock Klasik, Rock Otai, Era (Kegemilangan) Rock, Rock Kangkang. Untuk musisi yang berambut gondrong dengan segala atribut pakaiannya sudah ada sejak era 80an diistilahkan ”Sempoi” oleh anak-anak muda ataupun mereka yang berpenampilan sama. Di awal 90an ada juga muncul istilah untuk sebutan lagu slow rock yaitu ”Tangkap Lentuk/Lentok”. Biasanya kebanyakan ”Tangkap Lentuk/Lentok” lagu-lagunya adalah bertemakan tentang cinta namun ada juga tentang ketuhanan dan sosial walau tidak terlalu didominasi. Istilah selain ”Tangkap Lentok” adalah seperti Rock Leleh, Rock Cintan. Keunikan dari ciri khas musik slow rock mereka adalah kadang biasanya menambahkan berupa instrumen melayu dengan balutan distorsi gitar elektrik ataupun akustik. Ada juga dipadukan dengan istrumen keyboard.. Lalu ciri khas lain permainan dari peran lead guitar biasanya akan menampilkan gitar solo pada pertengahan dimasa lagu sedangkan peran rythm guitar lebih sebagai pelengkap lead guitar. Selain itu lirik yang puitis dari estetika bahasa yang indah juga menjadi kelebihannya
Sekiranya ada 3-5 lagu berirama slow rock dan biasanya salah satu menjadi lagu hits andalan pada album mereka. Walaupun sejatinya dominasi mereka adalah lagu-lagu cadas yang beriramakan Hard Rock, Heavy Metal. Musik cadas mereka seakan sedikit tenggelam lantaran didorong oleh kehendak dan pertimbangan pasar untuk menyanyikan lagu slow rock. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena salah satu faktor cukup besar dari kesuksesan penjualan album mereka  adalah musik slow rock ini. Kejadiannya dimulai sejak akhir 80an dan awal 90an yang menjadi buah bibir perbincangan oleh masyarakat dan wartawan pada saat itu. Orang yang kurang menyukai lagu-lagu cadas lebih suka memilih lagu-lagu slow rocknya. Walaupun begitu gaya dan pengaruh dari Glam Rock, Metal & Heavy Metal  dari Barat dan Asia 70-80an masih kekal adanya.
Semenjak itu dari perkembangannya juga di Indonesia, masyarakat lebih mengenal musik rock Malaysia  pada awamnya terlanjur disebut sebagai istilah ”Slow Rock Malaysia/Melayu” selain itu ada juga yang mengistilahkannya dengan sebutan  Rock Melayu, Malaysian Blues, Rock Balada Malaysia, Musik Melayu. Musisi band/penyanyinya pun juga ikut terlanjur disebut ”Band/Penyanyi Slow Rock (Malaysia/Melayu) oleh masyarakat Indonesia sendiri.  Istilah ”Rock Kapak” tidak begitu populer di Indonesia.  Kalaupun ada yang pernah dengar istilah ”Rock Kapak” mungkin akan terdengar unik, aneh dan lucu. Sebenarnya bila mendengar  musik mereka yang berirama cadas dari segi permainan musikalitasnya tidak perlu diragukan, skill mereka juga tinggi, ganas, liar dan berani.
Pada perkembanganya pada tahun 1994 s/d 1997 masih banyak kembali band-band rock pendatang baru bermunculan seperti Stings, EYE, Umbrella, Leon, To’ki, Screen, Versi, AXL’s, Fair, Arrow, Espiranza, Data, Sejati, Samudera, dll serta band-band 80-awal 90an ada yang kembali aktif. Dalam masa ini penampilan cara berpakaian mereka cenderung mulai lebih polos dari sebelumnya. Mereka tidak lagi berpenampilan glamour. Rambut gondrong masih ada namun tidak terlalu mendominasi lagi. Musik berirama slow rock masih menjadi andalan mereka namun masih ada tetap terselip lagunya yang berirama cadas.
Kemudian di tahun 1997 s/d 2001 band-band pendatang baru dengan suasana lebih segar dan mulai kearah modern memberikan suasana baru dalam perkembangannya seperti adanya Scoin, Spin, Scorr, Jelmol, Sup, Spoon, Data, dll. Ciri khas musik mereka begitu lebih kental nuansa kemelayuannya secara totalitas. Warna suara sang vokalis terdengar mengalun mendayu-dayu serasa merintih. Biasanya lirik lagu bertemakan tentang cinta kesedihan yang mengharu biru. Kemudian muncul lagi istilah populer yaitu ”Rock Jiwang” untuk sebutan mereka. Tidak bisa dipungkiri istilah ”Rock Jiwang” menjadi sebuah subgenre baru untuk Rock Melayu selain ”Rock Kapak”. Istilah sejenis selain  ”Rock Jiwang” yang juga populer seperti Rock Leleh, Rock Cintan, Rock Lentok Punya. Pada masa itu juga hadir band-band baru dari sekumpulan anak-anak muda remaja seperti New Boyz, Boboy, Q-face, dll yang mengusung aliran Slow/Pop Rock. Istilah ”Rock Jiwang” boleh juga disebut lagu-lagu slow rock yang berada di era 80an dan awal 90an. Memang agak sedikit membingungkan karena ada sebagian orang juga menyebut band-band ”Rock Jiwang” adalah bagian dari Rock Kapak, disisi lain sebagian besar orang lebih suka membedakannya. Namun boleh dikatakan band ”Rock Jiwang” sebagai bagian dari ”Rock Dulu-Dulu”. Sementara itu band-band lama era80an dan awal 90an sudah berangsur tidak aktif lagi atau bubar serta juga banyak memilih bekerja di luar dari bidang musik. Kemudian sebagian dari mereka membentuk band baru dan ada juga yang lebih memilih bersolo karir. Rupanya keberadaan seperti Search, MAY, Wings, Handy Black, Bloodshed, dan puluhan band lain dari angkatan era lama masih tetap terdengar gaungnya dan tetap berjaya hingga awal tahun 2000an.
Kembali ke Indonesia pada tahun 1997 s/d 2001 rock melayu masih tetap ada pengaruhnya. Deddy Dores masih tetap menghadirkan penyanyi-penyanyi Lady Rockers  dengan karya-karyanya yang sering menjadi hits. Adapun penyanyi wanita yang dihadirkan dari hasil pencarian (audisi) seperti Sonia yang berasal dari Bandung, Jawa Barat dimana lagu-lagunya sebagian besar adalah karya oleh Iwan. Kemudian juga penyanyi solo laki-laki seperti Rudiath, Iwan, Ferhad Najib, Darmansyah, Sultan, Adi Sahrul, dll. Lalu ada band Gen Rose kemudian ada Fenomena dari Jakarta tahun 1998 dan band Asahan dari Kab. Asahan, Sumatera Utara tahun 1999 meramaikan musik rock melayu. Tidak sedikit masyarakat Indonesia sendiri mengira mereka  adalah artis penyanyi dari Malaysia lantaran aliran musik yang mereka bawa.
Pada tahun 1999 musik dan edaran album Rock Malaysia berangsur mulai dibatasi di Indonesia. Hingga tahun 2005 sudah jarang atau tidak terlihat lagi. Kalaupun ada album baru dari mereka itupun cuma beberapa saja yang beredar ataupun album kompilasi dari ambilan lagu-lagu lama. Perkara ini ternyata sedikit terobati dengan hadirnya penyanyi-penyanyi beraliran slow rock nuansa melayu dari Padang, Sumatera Barat seperti Thomas Arya, Nelson’s, Yelse kemudian tahun-tahun berikutnya muncul pendatang baru dari daerah tersebut seperti Febian, Rhiena, Jhon Kinawa, Anton, Delta, Yulis Udo, Vina, JQ, Guslian, Sania, Boy Sandy, Rhenyma, dll.
Sejak tahun 2001 hingga memasuki lewat 2010 industri musik Malaysia didominasi oleh musik dari Indonesia. Ada beberapa band lama seperti band Exists yang sejak 2001 sudah merubah alirannya menjadi Rock Progresif dan unsur kemelayuannya sudah diminimalisir. Kemudian banyak band-band baru hadir dengan memilih kejalur indie. Kalau di dengar sekilas mirip dengan lagu band-band Indonesia. Lirik lagu nya juga cenderung lebih sederhana dari  kosa kata yang awam sering didengar. Namun dalam keadaan itu ternyata band-band dengan aliran underground dari subgenre Black Metal, Trash Metal, Nu Metal, dll. muncul memeriahkan dalam industri musik Malaysia dan juga Singapura seperti hadirnya kembali band Cromok, lalu ada juga hadir seperti Metalasia, Sil Khannaz, Herriot, As-Sahar, dll. Kemudian ada band baru seperti Khalifah yang membawa aliran dari pengaruh Rock Kapak 80-90an dengan kombinasi yang lebih modern dari aliran Hard Rock berbalut nuansa ala Timur Tengah, unsur kemelayuan juga masih ada.
Musik Rock Melayu tidak bisa dipungkiri menjadi bagian dari genre atau aliran musik yang berkembang di negara serumpun (Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunai Darussalam) dan memiki penikmatnya sendiri yang juga banyak. Walaupun kadang dari kalangan masyarakat aliran ini menyebutnya dengan istilah musik cengeng, kampungan, ketinggalan zaman, kuno, dan sebagainya. Semoga dengan mengetahui sejarah dan filosofi dari musik Rock Melayu membuat kita tidak langsung serta merta hanya memproklamirkan sebuah lagu Slow Rock nya saja dengan ciri khasnya vokalnya yang mendayu-dayu melengking dengan balutan khas distorsi musik instrumen melayu nya. Jangan pula dibilang musik yang berirama cadas bukan tidak berarti juga masuk bagian dari Rock Melayu. Harapan terakhir, semoga musik Rock Melayu dapat berkembang dan dapat sejajar dengan genre musik lain seiring dengan perkembangan zaman yang ada dan hadir dengan menciptakan karya-karya yang baru.

3.8 Musik Dangdut
Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600
Qasidah masuk Nusantara sejak Agama Islam dibawa para saudagar Arab tahun 635, kemudian juga saudagar Gujarat tahun 900 - 1200, saudagar Persia tahun 1300 - 1600. Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam.
Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870
Gambus adalah salah satu alat musik Arab seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi Marga Arab Hadramaut (sekarang Yaman) dan orang Mesir mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah Terusan Suez dibuka tahun 1870, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dibangun tahun 1877, dan Koninklijke Paketvaart Maatschappij berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan Musik Arab dengan iringan gambus.
Pada awal abad XX penduduk Arab-Indonesia senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, Syech Albar (ayah dariAhmad Albar) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.
Musik Melayu Deli tahun 1940
Musik Melayu Deli lahir sekitar tahun 1940 di Sumatera Utara bersama Husein Bawafie dan Muhammad Mashabi, kemudian menjalar ke Batavia dengan berdirinya Orkes Melayu.
Irama Amerika Latin tahun 1950
Pada tahun 1950, musik Amerika Latin masuk ke Indonesia oleh Xavier Cugat dan Edmundo Ros serta Perez Prado, termasuk Trio Los Panchos atau Los Paraguayos.[butuh rujukan] Irama latin ini kemudian lekat dengan orang Indonesia. Kemudian berbagai lagu Minang juga muncul bersama Orkes Gumarang, dan Zainal Combo.
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan).
Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e4/Prop._Tabla.jpg/225px-Prop._Tabla.jpg
Tabla, salah satu alat musik utama dangdut yang berasal dari India.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustikakordeonrebanagambus, dan suling, bahkan gong. Musik Melayu Deli awalnya tahun 1940-an lahir di daerah Deli Medan, kemudian musik melayu deli ini juga berkembang di daerah lain, termasuk Jakarta. Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari PresidenSukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi(dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer pada tahun 1970-an). Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompetsaksofonobo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya. Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongandegungtarlingkeronconglanggam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latinKopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.


















4.Asal Kata
4.1 Musik Klasik
kla·sik 1 a mempunyai nilai atau mutu yg diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yg abadi; tertinggi; 2 n karya sastra yg bernilai tinggi serta langgeng dan sering dijadikan tolok ukur atau karya susastra zaman kuno yg bernilai kekal; 3 a bersifat spt seni klasik, yaitu sederhana, serasi, dan tidak berlebihan;4 a termasyhur krn bersejarah
Klasik sendiri berasal dari kata “masa lampau”

4.2 Musik Pop
Kata Pop asalnya dari kata Populer.

4.3 Musik Jazz
Asal-usul dari jazz kata adalah salah satu yang paling dicari asal usul kata dalam bahasa Inggris Amerika modern. Bunga intrinsik Kata's - American Dialect Society menamakannya Kata Abad Duapuluh - telah menghasilkan penelitian yang cukup besar, dan sejarahnya dengan baik didokumentasikan. Seperti dijelaskan lebih rinci di bawah, jazz dimulai sebagai istilah slang Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti yang bervariasi tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz datang berarti musik jazz di Chicago sekitar tahun 1915. Jazz dimainkan di New Orleans sebelum waktu itu, tapi tidak disebut jazz.
Jazz kata membuat salah satu penampilan yang paling awal di San Francisco bisbol menulis pada tahun 1913. "Jazz diperkenalkan ke San Francisco pada 1913 oleh William (Spike) Slattery, olahraga Call editor, dan disebarkan oleh pemimpin-band bernama Seni Hickman itu tercapai. Chicago dengan 1915 namun tidak mendengar di New York sampai setahun kemudian. "Salah satu kegunaan yang dikenal pertama dari kata jazz muncul di 3 Maret 1913, artikel bisbol di San Francisco Bulletin oleh ET "Scoop" Gleeson .



4.4 Musik Seriosa
Seriosa berasal dari kata Serious sebagai lawan kata dari entertaintment, musik seriosa bersifat serius sehingga pemain atau penyanyinya memerlukan banyak latihan dan kosentrasi untuk membawakan musik seriosa.

4.5 Musik Keroncong
Ada yang mengatakan bahwa keroncong berasal dari nama "jukelele" yang dipergunakan dan dalam bahasa Portugis disebut croucho (kecil). Kata keroncong berasal dari dua pemahaman, yaitu: sampai saat ini, apabila rakyat menamakan golongan kecil yang cuma jadi pion-pion saja, disebut golongan kroco-kroco. Pihak lain mengatakan bahwa kata keroncong merupakan ajuk bunyi atau unamotopee dari efek bunyi alat-alat berdawai yang saling meningkah itu, dalam interpretasi rakyat Indonesia, yakni krong-crong..krong-crong. Suara keroncong sendiri dikeluarkan oleh sebuah alat musik petik yang berbentuk gitar dengan ukuran kecil. Alat musik ini pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Portugis pada abad ke-17. Musik ini terdiri dari gitar melodi (memainkan suatu jalur melodi secara sinambung dari awal hingga akhir permainan), gitar pengiring, jukelele, dan gitar bas (dimainkan untuk menimbulkan nada-nada staccato yang disebut menurut istilah keroncong, kendangan, atau meniru efek bunyi gendang).

4.6. Musik Rock
Kata Rock diciptakan oleh seorang penyanyi wanita. Istilah rock ini berupa slang untuk seks.

4.7 Musik Melayu
orang pertama yang menggunakan istilah "Melayu" dalam musik adalah "dr. A.K. Gani", tokoh Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), pada 1938. Di mata Gani, musik Melayu adalah musik rakyat dan, katanya, "Bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan nasionalisme."


4.8 Musik Dangdut
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.






















5 Teori Musik
5.1 Bentuk Nilai Not
Dasar -dasar Notasi Balok ( Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam) - Selamat Siang para pecinta musik indonesia, sy ucapkan terima kasih  telah berkunjung ke blog ini, semoga dapat manfaat yang besar bagi kamu, dan juga sy bisa mendapat pahala untuk membagi ilmu (kata ustad bgtu :D wkwkwk) . saya akan melanjutkan postingan kemarin tentang Dasar-dasar Notasi balok, kemarin kan tentang Paranada dan Tanda Kunci, pada postingan kali ini sy akan mencoba berbagi ilmu tentang Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam.

            Berikut adalah gambar yang akan menjadi pembahasan kali ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6Yhw44Jq4vWtU_5U92g1alStjoWZs8tz51O2HxZXG_VNRS0-b4qbWzKAy4cfdgbuP2gptOQf8hjXSWk0T8RdUxZuK2tSJRJO1EQAMk5ZrRzXZb2ruPPUUKZQ5ubVlIT9O65ajurOBAz2/s320/kkk.jpg

















1. Not Penuh.
           Not Penuh yang mempunyai  Bentuk seperti Kue Donat (Mulai Lapar ahahahha).
          Not penuh bernilai 4 ketuk. Jadi 1 Not sudah mewakili 4 ketukan atau 4 hitungan. Artinya Not ini berbunyi selama 4 ketuk. jika anda menemukan simbol ini dalam satu bar berarti anda harus membunyikan suatu nada selama 4 ketuk lamanya dalam 1 bar. berikut contohnya :
  
itu tadi bentuk dan nilai not penuh, sekarang kita akan berkenalan dengan tanda istirahat dari not penuh tersebut (ciee yg lg mau kenalan, jgn grogi yah..haha). tanda istirahat ini juga bernilai 4 ketuk, jadi jika menemukan tanda ini dalam 1 bar maka anda harus diam atau istirahat tanpa membunyikan nada apapun selama 4 ketuk, nih gw kenalin ama gambarnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkDbbPvEwk3OChp9iwD57dz5Tnut_y7LlH1fBczJ94YExwg9vDCvbKa0tOdIycMbVCIaF0z_qiXVm3BQ0kpWqUWB6lstI8t8F7sJgHVS2a7rQ0jEOFcyUo5iYEVzvHZ0u2jdg2ag6bIUpY/s1600/images.jpg
2. Not Seperdua ( Not 1/2)
           setelah membahas tentang Not Penuh, kita beralih ke Not Seperdua. Not ini mempunyai bentuk seperti Kue Donat tp mempunyai tiang d atasnya. Not ini mempunyai nilai 2 ketuk jadi jika kamu melihat not ini dalam 1 bar maka kamu harus membunyikan nada selama 2 ketuk lamanya, seperti gambar di bawah :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1j-bD7hgc0wQInngXwCGXuUQeP9EHLR0_ROpLnbntSH7XFnjUj3ALHXcJ5_8lKG_EACmFIc1HF1yBQEZZJqoq09jQR8xtZu_KFpVd2C3vCx-fxMGpsZJUj86_KgwkoUnWyvRfzlE76wu_/s400/b-800.jpg
Tanda istirahatnya pun begitu, jika kamu menemukan tanda istirahat not seperdua berarti kamupun harus istirahat atau diam selama 2 ketuk lamanya. ini bentuk tanda diamnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmosX0UCZ5ndiSWYJcFu42fxsvnaQ-6aX2TZ4asRj3oStXeIGcZp7G7QM8W8sw_SVSH9e-xMSb2ALCAXTmOpqXR3CDjqCCDfP6PAEwn2gW4WMHjpZWRcAVIH_qtfS6gLnulT1J2mIhUIn6/s200/Half_Rest.png
3. Not Seperempat (1/4)
           Not Seperempat mempunyai bentuk seperti telur tapi mempunyai batang d atasnya ( husss jangan Fiktor), not ini mempunyai nilai 1 satu ketuk. anda membunyikan nada selama 1 ketuk lamanya.
tanda diamnya pun bernilai 1 ketuk jadi jika menemukan tanda diam not ini maka anda harus istirahat selama 1 ketuk lamanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUBCxKhxOJDX5jH3wHKHhSSRZ-l6dMb00MwV9yQ6ho-8LMfhIxThoZ24mKVmTJzyL8Mu30H0A_GGsfi-q27DJoSlBtbm_zCU5ddqRfhTxD76nZh86kPSJLIQ9sEuvnCoNtaICnkEidon8Y/s1600/aa.jpg



4. Not Seperdelapan (1/8)
           Not ini mempunyai bentuk seperti di atas hanya saja pada tiangnya ditambah 1 bendera, not ini bernilai 1/2 ketuk. jadi anda membunyikan nada selama 1/2 ketuk lamanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMW1NJIaOMhwc_URLaKPIMH4RbVOQjM1L-IZ8AIUpfaPAVP5htDcwEsGQIz3FEM1x9ASbk_USg_CGj-Px3BzVb4CIfhFUXS4BL8BwMS-ZyXDCORGBHZQt6Nfonk_iGwcSMb_g3bi4jsGaP/s1600/aaa.jpg
tuh kan bentuknya kayak logo pramuka..haha tp jika ada dua not yg bernilai sama yaitu not 1/8 maka bentuk not ini pun berubah seperti gambar yg d atas sebelah kanan yg tertulis "Beam", ini contohnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcQMmXEFmuyIZaccnfzRQJXKkSyYdYpCRcU5cYRow2rE5PXLvsSc2x1v94wK9SAgdVdRKdIjcnOzKdplhbr-5Q2SfnI6T1YFCDlSo0p2Vt8qHXIxG5QrGHfd6jakEx5EIYYR6g7kOSnBVU/s400/d-800.jpg

 tanda istirahatnya pun sama, bernilai 1/2 ketuk . jadi jika anda menemukan simbol ini maka anda harus istirahat selama 1/2 ketuk lamanya. ini bentuknya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6zxTtF3f1jNuJD3rhRX4PduJsXhw6GtOJV3QQCuWt-ADYaJBnOn_wzwhLn6jCq2CLm7oWfb1RC_-_NfF6zYaRTxDhFVxR3f9LfJ7rbpUFQ_Gzq6gYNOAxO-EeIwfo7ACGVqOyaSYujFqv/s200/quaverrest.jpg
5. Not Seperenam belas ( Not 1/16)
           Not ini hampir sama bentuknya dengan Not 1/8 hanya saja not ini mempunyai 2 bendera, nilai notnya adalah 1/4 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/4 ketuk lamanya. contoh gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1T-ARqmTEZAXnR4CIAZ75sgcjd8HQphh_0ULgZzLk9MU5Kc8F54VctN4Orz3zw2_C3gD8U3I5tTPIuFG3B5eSPnvWy_X1980hg9puaJ6Dz1b3L6AEewJzcSld2FBMfzlF_tz9ts6cTI5S/s200/not-seperenambelas.png
not ini juga dapat berubah bentuk, seperti not seperdelapan. hanya saja perubahannya dengan menambahkan 2 garis horisontal untuk menyambung tiang antara nada yg 1 dengan yg lain selama mempunyai nilai ketuk yang sama yaitu 1/4 ketuk, contohnya begini :
jika menemukan tanda diam not ini maka kamu harus berhenti selama 1/4 ketuk, ni gw kenalin tanda istirahatnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUc6VQdR0I5FgysFhzFMIhdRnZFzfmDLU7x9G87jw7lcapdWr8wdM_mWEE5fAKecgf06_OmEmPwUjfJuaybahFrxOe_8ACohYOGgz6Qn-TmR-TY6Mgt258qWKLcgtZe381rzPut-aFzk8z/s1600/aaaa.jpg
6. Not sepertiga puluhdua ( Not 1/32)
            Not ini mempunyai 3 tiang bendera hampir sama seperti not d atas tp nilainya beda loh, nilai not ini adalah 1/8 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/8 ketuk lamanya, agak susah sih menghitungnya...hehe, contohnya begini : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVXlyA5OXtPS580hpHYH_JPyrkfBjeljQnbG1sdAEqVEG8tDugJ8Kf4oAeWfWqG7BoyYtleiR7zjXKGxBc-owIUoHFGjf6wFjfipx5sfXhZ49sIsgU61sy2OyBKkF130y2VBJU3MQANiEg/s1600/jj.jpg
 bentuknya pun dapat berubah seperti ini :
tanda diamnya, anda harus istirahat atau diam selama 1/8 ketuk jika menemukan tanda diam seperti ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8eKQaOptU2SjI_CkNpH4lu6xSpbeNEVvyMGOXdpj1taI58kl1IZrXOJqW_UB22Hdt8xxJiikSrws-iyz-zoRQl-R7d2EZqV32A-hkjt_gh-Urjpxq9E3Q5-tgXddbfw5XBwX5C69F0RIm/s1600/tanda-istirahat-sepertigadua.png





5.2 Tanda Kunci #, b, kromatik
Dalam music, not biasa C-D-E-F-G-A-B bisa dinaikan atau diturunkan setengah nada untuk menaikkan dan menurunkan nada tersebut membutuhkan tanda kromatik (accidentals, dalam Bahasa inggris). Tanda untuk menaikkan setengah nada adalah kres (#), dan untuk menurunkan setengah nada adalah mol (b). Tanda kromatik ini diletakkan di belakang nama not, contoh: A#, Bb, dll.
Kita ambil contoh pada fret gitar. Senar pertama (senar paling bawah, yang paling tipis) memiliki nada E jika dipetik tanpa menekan senar, nada F jika fret pertama ditekan, nada G jika fret 3 ditekan. Mari lihat gambar dibawah:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4pMJG8tudUECWvmbPbhG526mZ3402Evc0Y4F3Ted4NllJfRv6WsjeC1w8rESCnhAQQFBbJcqacdJ_0wDRXEtmtb2Fd2lWVMxLnjkHLGq25UxMTqYzkiVEo0WphZFZVs-wtZj9O0ElPxs/s200/nada+senar+1+gitar.jpg


Di antara nada F dan G terdapat ruang. Jika nada F dinaikkan setengah maka hasilnya menjadi F#. Jika nada G diturunkan setengah maka menjadi Gb. Bunyi nada F# dan Gb sama, namun jangan pernah menukar penulisan (F dinaikkan setengah F#, tapi kadang ada yang nulis Gb karena bunyinya sama). Walaupun sama, kalau sembarangan nulis nanti ketika akan mencari rumus tangga nada atau rumus chord akan kesulitan. Kalau nada naik tulislah #, kalau nada turun tulislah b. Nada sama tersebut biasanya disebut enharmonic tones. Mari lihat gambar di bawah.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib9Yk5deUaKVJcZSuoRyt-80SloIFzLA7grzSIwpaEl6YRyEV0W64w5seDLniHIJtu3-6tfJ23GKagyHpgkEXKxDvULKdPmPUuli1-A1NAxq19CXocyoHU4gJB7RI82CqBTfCUSABVAiU/s320/penerapan+kromatis.jpg

Nada F yang dinaikkan setengah di sebut Fis dan nada G yang diturunkan setengah disebut Ges.


Senar Pertama



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi62sL6SwbFv9wnAArjcyFpyQ-QEeynckFh2VadfWvDfn-QQ5XbuwD0XYDn5jhNeR7-z8b0wUKkXzWeP_0PA6Akyzzn6c0p5ayq6Hbl5-ip_pAcXZx3rUpdZ0tuGB9B8zZkV_3jdKd-nNo/s400/nada+f+g+sharp+flat.jpg

Senar Kedua


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiceA2kme1VVxAnuiMzk0RYfd_m2hyphenhyphengJyOtmT92pddUpW4qlJjhT838-P8ZCX47nfPnuRSY5XjwKcjyrfJQCg-rSoAXuDHg1gLAfiDOXv-NKoTOSX-ZCKueUIb-OTFkquPm4A8RquP5fQo/s400/nada+c+d+sharp+flat.jpg

Senar Ketiga

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1bN9PskgT9FNeeb9JmvVy37vHhj7SBHp1rTiRKo2aHRbdQvwVjasNrD_rdRUwQsRE6yl1SHYCeoZFjuL3uNEG8JmhVc_pMtRGsAYfiOwI0k-NFa2EyYsa9-MBYjmvuzoE1iqaM3eQC48/s1600/kromatik+fret+3.jpg

Fret Keempat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjzz-KnmXYXv3p_urqYq7ihZnkcfr3gKEXur9vFPRv1rYKOa9im5U09v6l0zz-RbrgWPSNzvhY0hpABOBbO98mI604PrkvUL8gqbNUaaI5JecgsQU8bEapE82oBUjR8df0lcWfzg9swYQ/s1600/fret+keempat.jpg

Fret Kelima

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqFLgiFRdaIDbqmgv-T4Eo5RhT6woyx2pgZo-bxk1uIDyEcLY-v0GjXSmZVXyaAflUS2nyc5lZSXNFPp9jiDrgHVJcMJJI8WSeR1JCA6HP-G9uGtQEBslzq8dFfb7sBEud9Hb1KGLGfgs/s1600/fret+kelima.jpg

Fret Keenam

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxiwiy_dS4c4KqKu7343btZsSy0-n1PI9dvJejuZlZ-RU5vnlaPBwpQ_o4ZbLyXgBRA3OqTRx7eVVvz_TSfxYD-oTFeVSa5FnocEmwReIacYobzU-kYIzeSr3tsDjcX5oxVHO3mgDdLVI/s1600/fret+keenam.jpg


















5.3 Tanda Birama, Tanda Tempo, Dinamik
Tanda Birama alias Time Signature adalah dua angka yang diletakkan bersusun pada di sisi kanan clef
Contoh 
4/4 artinya ada 4 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
3/4 artinya ada 3 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
2/4 artinya ada 2 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
6/8 artinya ada 6 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/8 dihitung sebagai satu ketuk.

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

Dinamika (musik) adalah tanda untuk memainkan volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika biasanya digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung di dalam sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika pada umumnya ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia.[1] Ada dua kata dasar dalam dinamika, piano (lembut) dan forte (nyaring) selebihnya merupakan variasi dari dua kata ini.
Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
·         Pianissimo (pp): Suara yang dihasilkan sangat lembut.
·         Piano (p): Suara yang dihasilkan lembut.
·         Mezzo-piano (mp): Suara yang dihasilkan agak lembut.
·         Mezzo-forte (mf): Suara yang dihasilkan agak nyaring.
·         Forte (f): Suara yang dihasilkan nyaring.
·         Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan sangat nyaring.
Tanda dinamika dapat diletakkan di awal, tengah, akhir, atau dimana saja dalam sebuah komposisi musik dan dimainkan hanya pada nada yang diberi tanda saja. Jika tanda dinamika tidak terlihat maka nada dimainkan dengan volume sedang.
Crescendo dan Decrescendo
Ketika seorang komposer ingin menulis perubahan dinamikia secara bertahap, maka ditulis dengan tanda: crescendo (cresc.) dan decrescendo (decresc.). Tanda ini menunjukan bagian mana yang akan secara bertahap nyaring atau lembut.
·         cresc. untuk bertahap nyaring, dan
·         decresc. bertahap lembut.
Tanda crescendo digambarkan dengan (<) panjang dan descrescendo digambarkan dengan (>) panjang, biasa disebut juga dengan "penjepit rambut" (hairpin).
Music hairpins.svg
Hairpin biasanya berada di bawah paranada, namun dapat juga ditemukan di atas paranada terutama pada partitur vokal. Cresc. dan decresc. dimainkan sampai akhir dari tanda itu sendiri.
Sebutan lain dari decresc. adalah diminuendo (dim.').








5.4 Tangga Nada
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do. [1]
·         Skala mayor
·         Skala minor
·         Skala kromatik
·         Skala modal
·         Skala nada utuh
·         Skala pentatonik